• Jelajahi

    Copyright © 2019- Garut Selatan Net Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan Header

    Sholat Tarawih di 10 Malam Terakhir Ramadhan

    Admin One
    Editor: Garutselatan.Net
    Iklan
    Baca Juga
    GarutSelatan.Net - Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah, ia berkata, "Rasulullah menganjurkan qiyam (shalat) Ramadhan kepada mereka (para sahabat), tanpa perintah wajib. 

    Shalat Tarawih di 10 Malam Terakhir Ramadhan


    Beliau bersabda, "Barang siapa mengerjakan qiyam (shalat) Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu," (H.R. al-Bukhari dan Muslim).

    Shalat tarawih merupakan salah satu amalan sunah yang dikerjakan pada malam hari sepanjang bulan Ramadan. Tepatnya usai melangsungkan shalat isya, dengan rentang waktu menjelang subuh. 

    Shalat tarawih ini, dengan jumlah 8 atau 20 rakaat, dapat disambung dengan witir 3 rakaat.

    Jumlah Rakaat Shalat Tarawih


    Terkait jumlah rakaat shalat tarawih, ada yang berpendapat bahwa shalat tarawih dikerjakan dengan 8 rakaat. Namun, ada pula pandangan bahwa tarawih dikerjakan 20 rakaat.

    Untuk shalat tarawih 8 rakaat, terdapat 2 cara dalam menggelarnya, yaitu dengan 4 rakaat satu salam atau 2 rakaat dua kali salam. 

    Dikutip dari laman Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, kedua cara tersebut merupakan tanawuk dalam beribadah, sehingga keduanya dapat diamalkan.

    Pengerjaan shalat tarawih 8 rakaat dengan 4 rakaat satu salam merujuk pada riwayat Aisyah, bahwa Nabi Muhammad tidak pernah melakukan salat sunah bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari 11 rakaat. 

    "Beliau shalat 4 rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana bagus dan indahnya. Kemudian beliau shalat lagi 4 rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau shalat 3 rakaat" (H.R. Bukhari dan Muslim).

    Pengerjaan shalat tarawih 8 rakaat dengan 2 rakaat satu salam merujuk pada riwayat lain dari Zaid bin Khalid al-Juhany yang mengamati Rasulullah. 

    Ia melaporkan Nabi shalat 2 rakaat khafifatain, lalu beliau salat 2 rakaat panjang-panjang keduanya, kemudian salat 2 rakaat yang kurang panjang dari salat sebelumnya, lalu beliau shalat lagi 2 rakaat yang kurang lagi dari shalat sebelumnya, kemudian shalat 2 rakaat yang kurang lagi dari shalat sebelumnya, lalu beliau shalat lagi 2 rakaat yang kurang lagi dari shalat sebelumnya, kemudian shalat 2 rakaat yang kurang lagi dari shalat sebelumnya, dan beliau melakukan witir (satu rakaat)." (H.R. Muslim).

    Sementara itu, dikutip dari NU Online melalui artikel "Sejarah, Hukum, dan Praktik Tarawih", pada masa Umar bin Khattab, salat tarawih ketika itu digelar 20 rakaat. Diriwayatkan dari tabiin Yazid bin Ruman, "Manusia senantiasa melaksanakan salat pada masa Umar di bulan Ramadan sebanyak 23 rakaat (20 rakaat tarawih, disambung 3 rakaat witir)."

    Umumnya, shalat tarawih, baik yang 8 rakaat maupun 20 rakaat, ditutup dengan menggelar salat witir 3 rakaat. Terkait tata cara melangsungkan tiga rakaat ini, juga terjadi perbedaan pandangan. 

    Ada yang menyebutkan dengan 2 rakaat kemudian satu rakaat (berarti dua kali salam) atau dilangsungkan tiga rakaat sekaligus.

    Baca Juga: Bacaan Niat Shalat Tarawih beserta Artinya Lengkap


    Jika dijadikan rumus, maka shalat tarawih dan witir yang 8 rakaat di atas bisa dilangsungkan dengan sistem 4-4-3, 2-2-2-2-2-1, ataupun 4-4-2-1.

    Untuk yang 20 rakaat, dikerjakan dengan sistem 2 rakaat shalat tarawih sebanyak 10 kali dilanjutkan salat witir dua rakaat kemudian satu rakaat (dua kali salam).

    Bacaan Niat Salat Tarawih


    Shalat tarawih sebaiknya dikerjakan secara berjamaah. Dalam pengerjaan shalat tarawih, terdapat perbedaan bacaan niat antara sebagai imam atau sebagai makmum, baik ketika salat 8 rakaat maupun 20 rakaat.

    1. Niat Salat Tarawih Sebagai Imam

    اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

    Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.

    Artinya, "Aku menyengaja salat sunah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah Ta'ala."

    2. Niat Salat Tarawih Sebagai Makmum

    اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

    Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.

    Artinya, "Aku menyengaja salat sunah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

    Bacaan Niat Salat Witir


    Niat shalat witir jika dikerjakan secara berjamaah, dapat dibedakan menjadi niat untuk imam dan niat untuk makmum. Sebagai catatan, shalat witir hanya dilakukan secara berjamaah ketika bulan Ramadhan.

    1. Niat Shalat Witir Dua Rakaat Sebagai Imam

    اُصَلِّى سُنَّةً مِنَ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

    Ushalli sunnatan minal Witri rak‘ataini mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.

    Artinya, "Aku menyengaja salat sunah bagian dari salat witir dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah Ta'ala."

    2. Niat Shalat Witir Dua Rakaat Sebagai Makmum

    اُصَلِّى سُنَّةَ مِنَ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

    Ushalli sunnatan minal Witri rak‘ataini mustaqbilal qiblati adā’an makmūman lillāhi ta‘ālā.

    Artinya, "Aku menyengaja salat sunah bagian dari salat witir dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

    Tata Cara Salat Tarawih


    Berikut ini Tata Cara Shalat Tarawih 2 rakaat.

    - Mengucapkan niat shalat Tarawih.

    - Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram.

    - Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.

    - Membaca ta‘awuz dan Surah al-Fatihah, diikuti salah satu surat dalam Al-Quran.

    - Rukuk.

    - Itidal.

    - Sujud pertama.

    - Duduk di antara dua sujud.

    - Sujud kedua.

    - Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.

    - Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama.

    - Salam pada rakaat kedua.

    - Melanjutkan hingga genap 8 atau 20 rakaat.

    - Istighfar dan dianjurkan membaca doa kamilin setelah selesainya salat tarawih.

    Ibadah 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan


    Dalam 10 hari terakhir bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan oleh Nabi Muhammad untuk mencari lailatulqadar (Malam Kemuliaan). 

    Lailatulqadar diperingati sebagai malam turunnya Al-Qur'an secara keseluruhan dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah. Malam ini digambarkan sebagai malam yang lebih utama dari pada malam 1.000 bulan.

    Diriwayatkan dari jalur Aisyah, Nabi Muhammad menyebutkan, "Carilah Lailatulqadar itu pada tanggal ganjil dari 10 hari terakhir bulan Ramadhan" (H.R. Bukhari).

    Nabi Muhammad memang meningkatkan ibadah pada 10 hari terakhir Ramadhan. Diriwayatkan dari jalur Aisyah, disebutkan, "Ketika memasuki 10 akhir Ramadhan, Nabi mengencangkan sarung, mengisi malamnya dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut ibadah" (H.R. al-Bukhari).


    Baca Artikel Menarik lainnya di Google News GARUTSELATAN.NET

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini