• Jelajahi

    Copyright © 2019- Garut Selatan Net Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan Header

    Esai CGP: Berinteraksi dengan Orang Lain Terkadang dapat Menjadi Sebuah Tantangan

    Admin One
    Editor: Garutselatan.Net
    Iklan
    Baca Juga
    GarutSelatan.Net - Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat, pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid, keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan kesediaan agar mereka berkomitmen membantu Anda mencapai tujuan bersama.

    Berinteraksi dengan Orang Lain Terkadang dapat Menjadi Sebuah Tantangan


    Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas!

    Selama saya menjabat sebagai kepala sekolah yang di perbantukan oleh Yayasan, saya kira kita sebagai Manusia sebagai makhluk sosial, tentu tidak dapat melakukan segala sesuatu dengan sendiri, selalu membutuhkan bantuan dari orang lain. Untuk itulah sangat diperlukan yang namanya kerjasama. 

    Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kerjasama adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang (lembaga, pemerintah dan sebagainya) untuk mencapai tujuan bersama. Namun tidak selamanya kerjasama itu berjalan dengan lancar. 

    Ada masanya sebuah kerjasama diuji dengan berbagai tantangan atau kesulitan yang bisa jadi penyebabnya dari diri kita sendiri, maupun dari teman yang diajak kerjasama. 

    Adapun Tantangan saya selama menjadi kepala sekolah dan menjadi guru di tingkat SD/MI serta kesulitan yang dihadapi saat bekerjasama adalah sebagai berikut:


    1. Kurangnya komunikasi

    Komunikasi adalah proses menyampaikan informasi atau pesan dari satu pihak ke pihak lain dalam bentuk lisan, tulisan ataupun hanya berupa alat peraga. Komunikasi dapat terjadi hanya satu ataupun dua arah, yang terpenting ada pemberi pesan dan penerima pesan. 

    Ketika berkomunikasi dengan orang lain, tidak selamanya apa yang kita harapkan berjalan dengan lancar. Terkadang pesan yang kita sampaikan tidak dapat langsung dimengerti oleh penerima pesan, begitu juga sebaliknya, kita kurang memahami apa sebenarnya yang sampaikan oleh orang lain kepada kita. Dan hal itulah yang disebut dengan miskomunikasi.

    2. Kurangnya kepercayaan antar tim

    Penjelasan saya tentang ini adalah Saat kita tidak bisa membangun kepercayaan pada tim, maka ini bisa menjadi penyebab perselisihan, stres, dan hasil kerja yang tidak optimal. 

    Kita akan merasa tidak nyaman dengan siapapun yang ada dalam tim itu, demikian juga sebaliknya rekan kerja kita akan memiliki perasaan was-was dalam pikiran mereka. 

    Manajer yang efektif dan pemimpin yang hebat pasti sadar bahwa membangun kepercayaan merupakan proses yang menyeluruh dan harus dilakukan di dalam setiap kelompok atau organisasi.

    Berdasarkan 2 tantangan itu, maka upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut.


    1. Menciptakan komunikasi yang lancar

    Bukan hanya hubungan pribadi yang butuh komunikasi yang lancar, membangun kerja sama tim di tempat kerja pun justru sangat perlu menciptakan komunikasi yang lancar agar tercipta suasana yang nyaman, terbuka, dan saling menghargai. 

    Dengan kondisi tersebut akan membuat anggota tim merasa bebas dalam menyatakan pendapatnya. Suasana menjadi lebih terbuka untuk memberikan opini maupun solusi ketika tim menghadapi masalah tertentu, dan saling mendengarkan.

    Alhamdulilah saya mencoba menjadi CGP angkatan tahun 2023 ini, semoga ada yang diajarkan untuk dapat melakukan komunikasi asertif. Komunikasi Asertif adalah Gaya berkomunikasi yang tegas dan lugas tetapi tetap mempertimbangkan perasaan dan kondisi lawan bicara. 

    Pada komunikasi asertif ada kepercayaan diri untuk memandang status sama. Bahwa setiap orang berhak menyampaikan pendapatnya untuk mencari pemecahan masalah dan belajar mendengarkan pendapat orang lain. 

    Komunikasi asertif lebih bermakna jujur dan rasa hormat melihat kedalam diri seseorang memahami perasaan bertanggung jawab terhadap Apa yang dipikirkan dan jujur melakukan pesan verbal dan nonverbal. 

    Dengan mempraktekkan komunikasi asertif maka akan terbangun kualitas hubungan dengan orang lain lebih positif Karena ada pencapaian bersama dan kesepakatan Dalam pemahaman dari kedua belah pihak.
     
    2. Bangun kepercayaan dalam tim

    Dalam membangun kepercayaan dalam tim, maka mulailah dari diri sendiri untuk memberikan kepercayaan kepada seluruh anggota tim. Menunjukkan sikap peduli dan sering memberikan dukungan kepada sesama tim akan melahirkan kepercayaan. 

    Saya pun waktu hari jum’at, 23 mei 2022 waktu ada kegiatan jum’atan saya memotivasi guru-guru saya agar tidak perlu merasa malu mengakui kekurangan dan kesalahan. 

    Mintalah umpan balik dan masukan yang positif dari anggota tim, agar bisa menjadi lebih baik. Sampaikan terima kasih kepada anggota tim yang memberikan masukan yang membangun.

    Demikian informasi tentang Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat, pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid, keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan kesediaan agar mereka berkomitmen membantu Anda mencapai tujuan bersama, semoga bermanfaat.


    Baca Artikel Menarik lainnya di Google News GARUTSELATAN.NET

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini