Mobil Tesla Banting Harga Tetap Ga Laku, Ini Penyebabnya - Perang harga yang dibuat oleh Tesla, telah mengguncang industri mobil listrik selama beberapa bulan terakhir. Tetapi, pakar Morgan Stanley mengatakan hal tersebut hanya berumur pendek, terutama di medan pertempuran kendaraan listrik dengan China.
Mobil Tesla |
Elon Musk, sebagai pemilik Tesla, telah memangkas harga kendaraannya di China selama berbulan-bulan. Pemotongan tersebut sebagian besar merupakan langkah strategis yang, pada awalnya, membantu Tesla menopang permintaan di tengah meningkatnya persaingan.
Sayangnya penurunan harga mobil Tesla baru-baru ini tak mendapat hasil sebaik diskon sebelumnya.
"Pemotongan harga Tesla memulai putaran yang lebih luas dari pengurangan harga industri," kata analis mobil di Morgan Stanley, Adam Jonas, dikutip dari BusinessInsider, Rabu (15/3/2023).
"Tidak seperti pemotongan sebelumnya yang memicu respons permintaan yang kuat, putaran kali ini tak berdampak besar pada penjualan. Konsumen sepertinya menunggu potongan lebih lanjut," imbuh dia.
Banting harga yang dilakukan Tesla juga membuat pembeli awal geram. Mereka menuntut pengembalian uang untuk selisih harga dari saat mereka membeli mobil, beberapa minggu atau bulan sebelumnya dengan harga yang lebih tinggi.
Perkiraan Morgan Stanley, pasar mobil China menyumbang 30 hingga 40% dari profitabilitas Tesla. Persaingan terbesarnya di sana, BYD (yang sahamnya menurun sejak perang harga dimulai), juga memberikan harga diskon. Tapi memudarnya reaksi terhadap hal tersebut, menandai klimaks lain dari pertarungan harga diantara produsen mobil listrik.
"April sekarang adalah krisis untuk menghentikan perang harga," kata para analis.
"Pasar akan fokus pada apakah perang harga tanpa henti di pasar mobil China dapat berhenti setidaknya pada bulan April, dengan lebih banyak peluncuran kendaraan baru dan lebih sedikit risiko persediaan model lama," ujar mereka
Perang harga serupa sedang terjadi di Amerika Serikat. Tesla melakukan langkah serupa di AS pada awal tahun, dengan pemotongan hingga 20% pada sedan Model 3 dan SUV Model Y.
Pemotongan tersebut segera mengikuti tahun 2022 yang sulit bagi perusahaan di mana itu jauh dari ekspektasi Wall Street.
Baca Artikel Menarik lainnya di Google News GARUTSELATAN.NET