Makna 4 Ayat Al Quran Tentang Gempa Bumi - Ayat yang Mengisyaratkan Tentang Gempa Bumi, saat gempa bumi dilihat melalui sudut pandang Al Quran, maka terdapat 4 ayat yang mengisyaratkan tentang kedahsyatan gempa bumi di masa lalu. Gempa bumi meluluhlantakkan negeri dan umat yang tinggal di kawasan tersebut.
Ayat Al Quran Tentang Gempa Bumi |
Inilah ayat tentang gempa bumi yang dapat menjadi pelajaran bagi kita semua:
1. Surat Al-A’raf ayat 78
فَأَخَذَتْهُمُ ٱلرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا۟ فِى دَارِهِمْ جَٰثِمِينَ
Artinya: Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka.
2. Surat Al-A’raf ayat 91
فَأَخَذَتْهُمُ ٱلرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا۟ فِى دَارِهِمْ جَٰثِمِينَ
Artinya: Lalu, mereka dibinasakan oleh gempa bumi sehingga pagi harinya mereka bergelimpangan dalam rumahnya.
3. Surat Hud ayat 67
وَأَخَذَ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ ٱلصَّيْحَةُ فَأَصْبَحُوا۟ فِى دِيَٰرِهِمْ جَٰثِمِينَ
Artinya: Dan, orang-orang yang aniaya itu ditimpa suara gemuruh, lalu mereka bergelimpangan dalam rumahnya.
4. Surat Al-‘Ankabut ayat 37
فَكَذَّبُوهُ فَأَخَذَتْهُمُ ٱلرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا۟ فِى دَارِهِمْ جَٰثِمِينَ
Artinya: Lalu mereka mendustakannya (Syuaib), kemudian mereka disiksa dengan gempa raya, lalu di pagi hari mereka bergelimpangan dalam rumahnya.
Gempa bumi adalah peristiwa getaran yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Mengutip dari situs resmi BNPB, gempa bumi disebabkan oleh pergerakan kerak bumi atau biasa disebut sebagai lempeng bumi. Jenisnya dibedakan berdasarkan penyebabnya, yaitu gempa bumi tumbukan, gempa bumi runtuhan, gempa bumi buatan, dan gempa bumi vulkanik.
Gempa bumi tidak bisa diprediksi karena bencana alam tersebut di luar kuasa manusia. Meskipun begitu, kita tetap harus mengambil hikmah dari ayat tentang gempa bumi supaya manusia tidak menyepelekan bencana.
1. Gempa bumi adalah bencana berulang
Gempa bumi terjadi sejak masa lampau. Meskipun begitu, gempa masih bisa terjadi di masa sekarang dan masa depan, sehingga tidak boleh disepelekan. Indonesia merupakan negara dengan kawasan rawan gempa yang dapat mengakibatkan korban jiwa dan melukai warga.
Masa lalu adalah pelajaran bagi seseorang yang dapat mengambil hikmahnya. Rentetan peristiwa bencana alam di Indonesia membuat kita harus senantiasa waspada dan meningkatkan pengetahuan untuk perlindungan dan pencegahan bahaya yang sangat fatal.
Secara geografis, wilayah Indonesia terletak pada lintasan Cincin Api Pasific (The Pacific Ring of Fire). Lintasan ini memiliki deretan gunung api yang membentang sepanjang 40.000 km di Samudera Pasifik. Maka dari itu, Indonesia termasuk salah satu negara yang rentan terjadi gempa dan tsunami, baik tektonik atau vulkanik.
Selain itu, Indonesia memiliki 295 sesar aktif yang membentang dari Sumatera hingga Papua, berdasarkan data dari Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang dirilis pada 2017. Sesar adalah patahan batuan yang disebabkan oleh gempa bumi. Jalur sesar adalah jalur yang rawan gempa.
Sebagai negara rentan bencana, Indonesia harus mematangkan kembali langkah mitigasi melalui pendidikan, inovasi, dan teknologi untuk meminimalisir kerusakan dan korban jiwa, seperti menyiapkan tas khusus untuk alat-alat darurat, yaitu P3K, baju, konsumsi cadangan, dan lain sebagainya, karena bencana tidak mengenal waktu dan tempat. Saat bencana terjadi, segera berlindung ke tempat aman sambil membawa tas khusus tersebut.
2. Gempa bumi terjadi atas kehendak Allah
Manusia bisa berusaha, Allah yang menentukan. Para ahli dan peneliti dapat menentukan penyebab gempa, namun tidak bisa memprediksi waktunya. Gempa bumi terjadi di luar kemampuan manusia dan mahkluk hidup lainnya.
Sebagai manusia yang beriman, kita bisa melakukan mitigasi bencana alam untuk mengurangi dampak yang lebih parah. Penelitian dari para ahli gempa pun wajib dikaji oleh para stakeholder sebagai ikhtiar sembari terus memanjatkan doa kepada Allah.
3. Ikhtiar dan berserah diri
Sejatinya bumi, makhluk hidup, dan seisinya menua setiap hari. Sekuat dan seahli apapun usaha untuk preventif, kita juga harus berserah diri kepada pemilik alam semesta, yaitu Allah SWT untuk melindungi dan menguatkan hati ketika musibah datang.
Para korban dan pengungsi butuh bantuan. Bagaikan mimpi, korban bencana tidak menyangka dalam sekejap nasibnya berubah. Gempa magnitudo 5.6 yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11) menimbulkan korban jiwa, warga terluka, fasilitas publik rusak, hingga mental terguncang.
Baca Artikel Menarik lainnya di Google News GARUTSELATAN.NET