Simak Manfaat Terapi Listrik dan Efek Sampingnya Untuk Tubuh - Salah satu pengobatan alternatif yang santer dibicarakan akhir-akhir ini adalah terapi listrik. Manfaat terapi listrik dan efek sampingnya perlu diketahui pasien sebelum memutuskan pengobatan ini.
Keunggulannya banyak sekali namun sebanding dengan efek samping yang ditimbulkan. Selain itu tidak semua orang boleh menjalankan pengobatan ini.
Terapi listrik merupakan pengobatan yang mengandalkan arus listrik bertekanan rendah. Metode ini mengandalkan rangsangan elektrik untuk menangani beberapa jenis penyakit saraf.
Baca Juga: Cocok Buat Anak Muda Nih, Ide Usaha Modal Kecil
Terapi listrik memiliki banyak jenis yang disesuaikan dengan teknik pengobatannya. Berikut penjelasan singkat tentang jenis, manfaat terapi listrik dan efek sampingnya apa saja bagi pasien!
Jenis Terapi Listrik
Setiap jenis terapi listrik memiliki metode pengobatan yang berbeda-beda. Dengan mengetahui jenisnya maka Pins bisa memilih metode terapi listrik mana yang paling pas menyembuhkan penyakit yang kini sedang diderita.
TENS
TENS merupakan kependekan dari Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation. Terapi ini biasa digunakan untuk mengatasi nyeri seperti akibat persalinan, gangguan saraf maupun operasi.
Mesin TENS memakai tenaga baterai dengan tegangan rendah. Mesin ini mampu mengalirkan sinyal listrik lewat dua elektroda yang diletakan pada saraf atau sumber rasa nyeri.
Tidak hanya mampu mengurangi nyeri pada bagian punggung, leher ataupun lutut namun juga menstimulasi saraf otak. Tujuannya untuk meningkatkan produksi endorfin yang mampu menghambat persepsi rasa sakit.
Baca Juga: Jangan Sia-siakan Kuota Kalian, Jadikan Internet Sebagai Sumber Penghasilan
PENS
Selanjutnya ada Percutaneous Electrical Nerve Stimulation (PENS) atau dikenal dengan elektroakupunktur. PENS memadukan antara teknologi kedokteran barat dengan pengobatan tradisional timur.
Alat PENS berupa jarum akupuntur yang mampu mengalirkan listrik. Umumnya digunakan untuk memperbaiki kualitas tidur dan nyeri lutut akibat aktivitas fisik.
RTMS
Ada pula Repetitive Transcranial Magnetic Stimulation yakni menggunakan gelombang elektromagnetik untuk menghambat rasa sakit. Biasanya dilakukan lebih dari satu kali dan termasuk bagian dari fisioterapi.
DBS
Ada pula Deep Brain Stimulation yakni metode terapi listrik yang membutuhkan tindakan operasi. Cara kerjanya adalah memasang elektroda pada bagian otak melalui mesin khusus.
Tujuannya agar aliran listrik mampu terkirim ke saraf otak. Metode ini biasa digunakan untuk gangguan psikologis seperti depresi.
Manfaat Terapi Listrik
Terapi listrik memang banyak digunakan dalam pengobatan gangguan kejiwaan dan penyakit saraf. Manfaat dari terapi listrik adalah mampu menstimulasi saraf dan mengatasi nyeri pada beberapa bagian tubuh.
Terapi ini sering digunakan untuk penderita OCD, depresi, gangguan bipolar hingga skizofrenia. Terapi listrik juga menjadi solusi untuk berbagai cedera misalnya cedera sumsum tulang belakang dan otot karena trauma maupun penyakit.
Metode pengobatan ini sering jadi solusi bagi penderita stroke, arthritis, inkontinensia urine hingga dysphagia. Sakit kepala, nyeri kanker, radang kandung lendir bahkan nyeri usai operasi dapat diatasi dengan terapi listrik.
Terapi listrik juga mampu membakar kalori sehingga gula darah dalam tubuh menurun. Manfaat lainnya adalah mendorong produksi enzim sehingga kinerja organ dalam semakin baik.
Pengobatan ini mendukung proses metabolisme bekerja lebih cepat. Racun dalam tubuh dapat dikeluarkan melalui urin, keringat atau tinja. Alhasil kinerja ginjal dan sistem sekresi mampu berjalan dengan baik.
Efek Terapi Listrik
Walaupun menawarkan banyak manfaat namun terapi listrik juga memiliki kelemahan. Pasien dapat merasakan efek samping usai dilakukan pengobatan. Adapun efek samping yang dimaksud dapat Pins simak dibawah ini!
Hilang Ingatan
Pasien yang menjalani pengobatan ini dapat mengalami hilang ingatan. Kondisi seperti ini dikenal dengan retrograde amnesia. Biasanya mereka akan sulit mengingat kejadian tepat sebelum terapi listrik.
Kebingungan
Usai menjalani perawatan pasien akan mengalami kebingungan. Hal ini berlangsung beberapa menit sampai beberapa jam. Semua itu tergantung dari durasi terapi yang dijalani.
Iritasi Kulit
Kulit juga menerima reaksi atas terapi listrik. Pada sengatan listrik tertentu menyebabkan luka bakar khususnya mereka yang memiliki kulit sensitif.
Tubuh Melemah
Efek samping terapi listrik mampu membuat tubuh melemah. Pasien dapat mengalami mual, demam, sakit kepala hingga rasa sakit yang parah pada otot dan sendi.
Mempengaruhi Fungsi Otot
Jika tegangan listrik dari alat terapi berbeda maka pasien rentan mengalami kehilangan kemampuan fungsi otot. Dampak tersebut tidak akan langsung terasa namun jika dibiarkan akan menimbulkan kelelahan otot.
Gangguan Saraf Tertentu
Terlalu sering menjalani terapi listrik dapat mengganggu saraf menuju otak. Walaupun demikian hal ini masih perlu diteliti kembali.
Baca Artikel Menarik lainnya di Google News GARUTSELATAN.NET