Jenis Pidato Berdasarkan Isi dan Sifatnya - Pidato biasanya dilengkapi dengan teks, pembaca bisa membaca teks pidato sepanjang pidato dilakukan. Bisa juga hanya membaca bagian penting lalu disampaikan kepada publik dengan bahasa dan pemahaman sendiri.
Jenis Pidato Berdasarkan Isi dan Sifatnya
Pidato ini bisa berisi ajakan, bisa berisi suatu informasi, bisa juga berisi suatu ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya. Maka pidato ketika dilihat dari isi dan sifatnya terbagi menjadi 6 (enam) jenis. Yaitu:
1. Pidato Sambutan
Jenis-jenis pidato pertama jika dilihat dari isinya adalah pidato sambutan. Pidato sambutan adalah pidato yang membuka suatu acara dan biasanya berisi sambutan atas acara tersebut.
Umumnya pidato sambutan disampaikan oleh beberapa orang penting dengan durasi yang terbilang singkat. Sehingga menjelaskan mengenai tema acara, latar belakang acara, dan dukungan atas acara tersebut dari pembicara.
2. Pidato Pembukaan
Jenis yang kedua adalah pidato pembukaan yaitu jenis pidato yang disampaikan untuk membuka suatu acara dan umum dilakukan oleh pembawa acara atau MC. Biasanya oleh pembawa acara akan membuka acara dengan perkenalan lalu menjelaskan susunan acara tersebut.
Bagaimana cara membuat pembukaan yang memuakau, bisa kalian baca detailnya pada cara membuat pembukaan pidato.
3. Pidato Pengarahan
Berikutnya adalah pidato pengarahan yang isinya berisi arahan kepada para pendengar untuk melakukan sesuatu di dalam sebuah acara. Misalnya mengarahkan para pendengar untuk menyimak video yang akan di putar di depan, mengarahkan pembicara untuk memberikan tepuk tangan pada tamu tertentu, dan lain sebagainya.
4. Pidato Peresmian
Berdasarkan isinya juga akan dijumpai jenis-jenis pidato peresmian. Pidato peresmian adalah pidato yang disampaikan oleh orang penting yang meresmikan suatu acara atau pembukaan suatu usaha atau tempat.
Peresmian ini biasanya menjadi acara penting yang dihadiri oleh banyak pihak. Salah satunya menjadi pembicara yang akan meresmikan acara inti. Sehingga pidato tersebut isinya meresmikan acara tersebut dan merupakan pidato peresmian tadi.
5. Pidato Pertanggung Jawaban
Selanjutnya adalah pidato pertanggungjawaban dimana isi pidato tersebut adalah bentuk pertanggungjawaban atas dilaksanakannya suatu acara. Misalnya saja ada acara pembukaan hotel bintang lima.
Dalam acara tersebut tentu ada pihak yang menjadi penanggung jawab. Pihak inilah yang nantinya akan berpidato dan menjelaskan bahwa dirinya bertanggung jawab atas acara yang tengah berlangsung.
6. Pidato Laporan
Terakhir adalah pidato laporan yang isinya menyampaikan laporan atau hasil dari suatu kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya. Misalnya saja dalam pembukaan acara tertentu, ada yang bertanggung jawab menyampaikan laporan kegiatan.
Maka laporan kegiatan yang disampaikan adalah pidato laporan. Sebab menjelaskan detail jalannya kegiatan dari awal sampai akhir kepada para pendengar. Laporan ini disampaikan secara sistematis agar mudah dipahami oleh pendengar.
Jenis Pidato Berdasarkan Cara Penyampaian
Sebagaimana yang disampaikan sebelumnya, dalam kegiatan pidato pembicara bisa memakai teks bisa juga sebaliknya. Sehingga masing-masing orang memiliki cara penyampaian yang berbeda terkait informasi yang akan disampaikan ke publik.
Oleh sebab itu, pidato jika dilihat dari cara penyampaiannya akan terbagi menjadi setidaknya 4 (empat) jenis. Berikut detailnya:
1. Pidato Impromptu
Jenis-jenis pidato memang sangat beragam, dan dilihat dari cara penyampaian akan ada pidato impromptu. Pidato impromptu merupakan pidato yang dilakukan secara spontan atau tiba-tiba sehingga tidak ada persiapan sebelumnya.
Sifatnya yang spontan membuat pembicara perlu menyampaikan sesuai dengan apa yang terlintas di pikirannya. Sebab pidato ini tidak dibekali dengan teks dan tidak ada informasi sebelumnya jika pembicara diminta berpidato.
Pidato impromptu memungkinkan kegiatan pidato lebih hidup karena pembicara akan fokus pada pendengar dan begitu juga sebaliknya. Hanya saja tanpa persiapan matang bisa jadi isi pidatonya masih berupa gagasan yang “mentah”.
2. Pidato Manuskrip
Jenis yang kedua adalah pidato manuskrip yang merupakan kebalikan dari pidato impromptu. Pidato manuskrip adalah pidato yang dilengkapi dengan teks dimana pembicara membacakan teks pidato dari awal sampai akhir.
Jenis pidato ini sering dilakukan untuk meminimalkan kesalahan saat menyampaikan suatu informasi kepada pendengar. Sehingga bisa tampil dengan sempurna. Hanya saja, karena pembicara membaca teks maka tidak ada “kontak mata” dengan pendengar. Hal ini membuat pendengar tidak fokus pada apa yang disampaikan.
3. Pidato Memoriter
Jenis-jenis pidato selanjutnya dilihat dari cara penyampaian adalah pidato memoriter. Pidato memoriter adalah pidato yang mengandalkan ingatan pembicara terhadap teks pidato yang telah disusun sebelumnya.
Jadi, pembicara sudah memiliki teks pidato hanya saja menghafalkannya untuk kemudian disampaikan kepada publik sesuai yang terekam di ingatan. Pidato ini membutuhkan daya ingat yang kuat dari pembicara.
Pidato ini menambal kekurangan pidato spontan agar gagasan tidak lagi mentah. Sekaligus menambal kekurangan pidato manuskrip yang membuat pembicara hanya fokus pada teks pidato. Sehingga pembicara bisa bermain dengan mimik muka, gestur tubuh, dan fokus ke pendengar.
Hanya saja jenis pidato ini hanya cocok dan aman dilakukan oleh pembicara dengan ingatan yang kuat. Jika merasa mudah lupa maka otomatis jenis pidato ini kurang disarankan.
4. Pidato Ekstemporan
Jenis pidato yang terakhir berdasarkan cara penyampaian adalah pidato ekstemporan. Pidato ekstemporan adalah pidato yang mengingat bagian-bagian penting dari teks pidato dan disampaikan kepada publik menggunakan bahasa sendiri.
Jenis pidato ini bisa dikatakan sebagai jenis pidato terbaik dari seluruh jenis pidato yang dijelaskan sebelumnya. Hanya saja untuk melakukan pidato ini biasanya diperlukan pemahaman yang kuat dan pengalaman yang luas.
Tidak mungkin pembicara pemula bisa langsung berpidato dengan teknik ini karena cukup sulit. Pidato ini kemudian bisa dengan mudah menjelaskan topik dengan detail kepada pendengar dan membuat mereka paham dengan baik.
Selain itu, pidato menjadi lebih hidup karena pembicara fokus ke pendengar dan menjelaskan dengan disertai mimik muka dan gestur tubuh yang sesuai. Sehingga sepanjang pidato pembicara bisa mendapatkan perhatian dari para pendengar.
Menariknya, pembicara bisa menyampaikan topik secara fleksibel. Bisa menambahkan penjelasan untuk menguatkan informasi inti yang disampaikan kepada pendengar. Sehingga bobot pidato lebih maksimal di mata pendengar.
Kegiatan pidato tentu sangat familiar bagi siapa saja, sebab sejak masuk ke jenjang SMP atau bahkan dari SD. Materi mengenai pidato sudah disampaikan oleh guru di kelas. Semakin naik ke jenjang pendidikan lebih tinggi maka pidato menjadi lebih sering dipraktekan.
Apalagi di perguruan tinggi, mahasiswa yang aktif berorganisasi atau mungkin mengambil jurusan komunikasi dan jurusan tertentu. Kegiatan pidato di depan kelas dan di depan seluruh mahasiswa seolah sudah menjadi rutinitas.
Jadi, diantara jenis-jenis pidato yang dipaparkan di atas. Mana saja yang pernah kamu lakukan atau praktekan? Apapun jenis pidato yang dilakukan, pastikan disampaikan dengan penuh percaya diri agar bisa mendapatkan perhatian pendengar.
Hal paling penting dalam pidato adalah bisa menarik perhatian atau disebut dengan persuasif. Nah, untuk melatih membuat teks pidato yang memikat, berikut panduan membuat teks persuasif ya.
Baca Artikel Menarik lainnya di Google News GARUTSELATAN.NET