Selalu Rubah Strategi Trading Agar Profit - Dalam proses pembelajaran menjadi trader sukses, mengubah strategi trading adalah hal yang biasa. Alasan utama mengubah strategi trading tentu saja mencari strategi trading yang lebih cocok, lebih bisa menghasilkan profit. Hal ini dilakukan terutama oleh trader pemula yang masih mencari jati diri. Tapi trader senior pun bisa pula mengubah strategi tradingnya. Perubahan usia, modal, atau gaya hidup bisa pula mengubah strategi trading.
Selalu Rubah Strategi Trading Agar Profit
Biasanya trader yang sudah bertambah umurnya cenderung mengubah strategi tradingnya sehingga lebih tidak terlalu berisiko
Modal yang berbeda biasanya membutuhkan strategi trading yang berbeda. Trading dengan modal Rp 10 juta dengan Rp 10 miliar tentunya beda pendekatannya.
Perubahan gaya hidup misalnya trader yang lajang dan berkeluarga biasanya juga berbeda. Trader yang sudah menikah biasanya lebih cenderung konservatif. Trader yang masih bekerja di kantor dengan trader full time juga bisa berbeda pendekatan strateginya.
Berbagai contoh di atas adalah tindakan mengubah strategi trading yang biasanya berdampak positif ke depannya. Tapi ada juga kebiasaan mengubah strategi trading yang berdampak negatif.
Apakah Anda penggemar manga atau anime Dragon Ball? Tentunya Anda mengenal karakter utamanya Goku, yang berkelana ke seluruh penjuru dunia mencari bola naga yang bila terkumpul bisa mengabulkan semua permintaan. Dragon Ball dikenal memliki cerita pertarungan yang seru melawan musuh-musuh yang sangat kuat
Goku dalam pertarungannya tidak selalu menang dengan mudah. Ia sering kalah, tapi kemudian mampu bangkit melalui perubahan menjadi sosok yang lebih kuat. Misalnya menjadi Super Saiyan, Super Saiyan 2, Super Saiyan 3, Super Saiyan Anger, Super Saiyan God, sampai Super Saiyan Blue. Setiap perubahan membuat Goku menjadi lebih kuat dan mampu mengalahkan musuhnya.
Lalu apa hubungan Dragon Ball dengan trading?
Ternyata banyak trader yang "terinspirasi" oleh perubahan seperti Goku. Saat mengalami kerugian, trader mengubah gaya tradingnya. Trader yang semula adalah scalper, saat merugi tidak mau cut loss, malah menjadi day trader. Rugi makin besar, tidak mau cut loss, berubah menjadi swing trader. Rugi makin besar lagi, tidak mau cut loss, berubah menjadi position trader.
Trader yang "berubah" gaya tradingnya tersebut merasa menjadi lebih kuat menghadapi market, berharap seperti Goku yang akhirnya bisa mengalahkan musuhnya. Tapi perasaan tersebut hanyalah ilusi. Mungkin saja sesekali berhasil, tapi biasanya lebih banyak gagalnya. Karena kalau sudah seperti itu biasanya karena sudah salah posisi trading.
Sebenarnya trader yang berubah seperti itu, merupakan pengingkaran terhadap kesalahan trading yang sudah dilakukan. Hanya sebagai alasan untuk tidak mau cut loss. Perlu diingat bahwa market selalu kejam pada trader yang ngeyel tidak mau mengakui kesalahannya.
Jika Anda ingin mengganti strategi trading, lakukan setelah posisi trading kosong. Artinya Anda memulai trading yang baru dengan strategi trading baru, dengan kondisi psikologi trading yang fresh.
Baca Artikel Menarik lainnya di Google News GARUTSELATAN.NET