Mentri Kesehatan Pangkas Isolasi Jadi Satu Minggu, Benarkah? Ini Informasinya

Baca Juga

GARUTSELATAN.NET - Baru-baru ini heboh informasi Menteri Kesehatan RI memangkas masa isolasi menjadi tujuh hari. Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi belakangan mengklarifikasi, penentuan masa isolasi masih didasari kondisi klinis masing-masing.

Mentri Kesehatan Pangkas Isolasi Jadi Satu Minggu

Penentuan isolasi mandiri menjadi tujuh hari hanya bisa dilakukan jika yang bersangkutan sudah memenuhi syarat tertentu.

"Bukan (semua dipersingkat menjadi 7 hari), ada dua pilihan. Kalau H+5 itu harus berdasarkan hasil PCR yang negatif baru PeduliLindungi akan hijau, kalau isolasi H+10 itu yang otomatis hijau pada hari ke-11," terang dr Nadia kepada detikcom, ditulis Minggu (27/2/2022).

Hal tersebut juga didasari syarat pasien sudah tak mengeluhkan gejala COVID-19. Jika masih mengalami gejala COVID-19, masa isolasi pasien Corona varian Omicron adalah 10 hari, ditambah tiga hari bebas gejala.

Merujuk pada Surat Edaran (SE) Satgas COVID-19 Nomor HK.02.01/MENKES/18/2022 Tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus COVID-19 Varian Omicron, yang diperbarui pada 22 Februari 2022, berikut kriteria selesainya isoman pasien Omicron:

1. Pasien COVID-19 varian Omicron yang tidak bergejala menjalankan isolasi selama minimal 10 hari sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi atau pasca tes PCR positif.

2. Pasien COVID-19 varian Omicron dengan gejala, isolasi dilakukan selama 10 hari sejak muncul gejala. Ditambah dengan sekurang-kurangnya 3 hari bebas gejala demam dan gangguan pernapasan. Dengan demikian untuk kasus-kasus yang mengalami gejala selama 10 hari atau kurang harus menjalani isolasi selama 13 hari. Apabila masih terdapat gejala setelah hari ke 10, isolasi mandiri masih tetap dilanjutkan sampai dengan hilangnya gejala tersebut ditambah 3 hari.

Pencarian Yang Banyak di Cari: