Hutan Larangan Jawa Barat Yang Kental Dengan Cerita Mistis

Daftar Isi
Hutan Larangan Jawa Barat Yang Kental Dengan Cerita Mistis - Sejumlah hutan di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, memiliki sejumlah cerita dan mitos yang cukup menyeramkan. Berikut tiga hutan di Ciamis yang memiliki kisah mistis.


Ilustrasi Hutan Larangan



Hutan Larangan Kampung Kuta Tambaksari


Hutan Larangan berada di Kampung Adat Kuta, Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari. Tidak bisa sembarangan bila ingin masuk ke hutan ini. Ada ketentuan yang harus ditaati kalau tidak ingin terjadi sesuatu pada hidup anda.


Tata tertib Hutan Larangan ini sudah ada sejak dulu. Ada jadwal tertentu agar bisa masuk ke Hutan Larangan. Bagi yang tidak mengikuti tata-tertib, warga disana percaya akan mendatangkan musibah. Hutan ini memiliki luas 40 hektare.



Beberapa hal yang harus ditaati kalau mau masuk hutan. Seperti tidak boleh menggunakan alas kaki, tidak boleh memakai perhiasan, jangan meludah sembarangan, jangan buang air sembarangan, wanita sedang berhalangan tidak boleh masuk, jangan menggunakan baju serba hitam dan jangan menggunakan seragam terutama mengenakan pangkat.


Konon, orang tidak boleh memakai baju serba hitam dan hanya boleh masuk pada hari Senin dan hari Jumat mulai pukul 08.00.

"Bila orang itu masuk mengenakan seragam berpangkat, jabatannya bisa turun. Sudah ada beberapa yang tidak mengikuti aturan itu ternyata jabatannya turun," ujar Warja, salah satu sesepuh Kampung Adat Kuta.


Seluruh isi hutan ini tidak boleh dibawa keluar atau dimanfaatkan. Seperti kayu-kayu yang berusia ratusan tahun, meskipun sudah tumbang harus dibiarkan membusuk di sana.



Hutan Larangan ini merupakan tempat yang dianggap suci. Artinya tidak dikotori dengan hal-hal dari luar. Di Hutan Larangan ini juga konon kerap dijadikan tempat untuk meminta sesuatu, seperti untuk meminta jabatan. Disana pengunjung atau yang ziarah menyucikan diri di telaga atau sumber mata air yang ada.


"Ada juga yang ke sini untuk meminta jabatan, hanya saja kalau yang kesana pakai seragam dan jabatan itu akan turun. Karena dianggap sebagai orang sombong, dianggap 'ngaluhuran' yang disini. Karena disini posisinya paling atas, disebut Ambu Rama Bima Raksa Kalijaga yang artinya orang tua yang menjaga seluruh umat," jelasnya.


Makna dibalik mitos Hutan Larangan ini adalah setiap manusia harus menjaga kelestarian hutan. Manfaatkan hutan sebagai sumber air dan paru-paru dunia.



Hutan Gunung Dukuh Jagabaya Panawangan


Hutan lain yang memiliki cerita mistis di Ciamis adalah Hutan Gunung Dukuh di Desa Jagabaya, Kecamatan Panawangan. Sejak dulu di hutan ini tidak ada satupun warga yang berani mengambil pohon, bahkan ranting sekalipun.


Konon, setiap ada warga yang mencoba dan memaksa mengambil ranting pohon untuk kayu bakar, malam harinya akan didatangi sosok makhluk halus berwujud harimau atau lodaya.


Sosok harimau itu meminta orang tersebut mengembalikan apa yang diambilnya di hutan. Percaya atau tidak mitos ini sudah ada sejak lama dan turun temurun.



Dengan mitos itu, hutan gunung dukuh kini masih terjaga keasriannya. Pohon-pohon yang berusia ratusan tahun dengan batang pohon berdiameter cukup besar masih berdiri kokoh.

Bahkan di hutan itu terdapat sumber mata air yang melimpah, kini digunakan warga untuk keperluan sehari-hari. Hutan gunung dukuh sekarang ditetapkan sebagai kawasan esensial.



Hutan Pasarean Nagarapageuh Panawangan


Selanjutnya, ada cerita mitos yang cukup menyeramkan di Hutan Pasarean Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Ceritanya tak jauh berbeda dengan hutan di Jagabaya.

Konon, bila ada orang yang mengambil pohon di hutan tersebut bakal didatangi sosok 'maung' (harimau) meminta dikembalikan. Namun bila tidak kembalikan, dalam waktu tak terlalu lama orang tersebut bisa terkena musibah.


Hutan Pasarean Handap (bawah) ini berada di Desa Nagarapageuh, Kecamatan Panawangan. Di tempat ini juga merupakan makam salah satu tokoh di daerah tersebut yakni Pangeran Undakan Kalangan Sari. Kini kawasan tersebut sudah ditetapkan sebagai hutan lindung dan Situs Cagar Budaya.



Di lokasi hutan ini juga terdapat tangga dan jalan untuk akses menyusuri hutan. Dalam pembangunannya, warga tak merusak hutan tersebut. Namun hanya membangun jalan yang awalnya tanah menjadi jalan agar mudah dilalui.


Masyarakat Desa Nagarapageuh sudah menjaga hutan tersebut sejak lama. Warga tak ada yang berani untuk memanfaatkan hasil alam di hutan tersebut. Dari mengambil ranting pohon, memanfaatkan pohon yang sudah tumbang. Apalagi sampai menebang pohon di Hutan Pasarean.


Menurut cerita masyarakat, siapa saja yang mengambil hasil alam akan didatangi sosok 'maung' atau harimau secara tiba-tiba pada malam harinya. Sosok tersebut meminta agar orang itu mengembalikan pohon yang telah diambilnya.





Paling Banyak Dicari:


  • hutan larangan di jawa barat
  • hutan larangan di indonesia
  • lokasi hutan larangan
  • gunung larangan bogor
  • carilah pantang larang yang berkaitan dengan pemanfaatan hutan yang berada di tempatmu
  • hutan larangan adat
  • hutan larangan di riau
  • hutan larangan sumatera barat
  • hutan larangan di jawa barat
  • hutan larangan di indonesia
  • lokasi hutan larangan
  • hutan larangan adat
  • hutan larangan suku baduy
  • hutan larangan di riau