Museum Perbendaharaan Bandung selama ini menjadi destinasi wisata bagi para pelajar, mahasiswa dan masyrakat umum lainnya,
Museum Perbendaharaan berada di Gedung Dwi Warna. Tepatnya Jalan Dipenogoro No.45B, tepat di sebelah Museum Geologi. Museumnya berada satu gedung dengan kantor Direktorat Jendral Perbendaharaan. Museum ini tidak bisa dibuka setiap hari seperti museum yang lain. Jika ingin berkunjung, anda harus datang pada hari Sabtu, Minggu, dan Senin di minggu ke-2 dan minggu ke-4 setiap bulan. Jam bukanya adalah dari pukul 09.00 sampai 16.00.
Baca Artikel Menarik lainnya di Google News GARUTSELATAN.NET
Gedung Dwi Warna (c ) Listya Prabawa |
Museum Perbendaharaan berada di Gedung Dwi Warna. Tepatnya Jalan Dipenogoro No.45B, tepat di sebelah Museum Geologi. Museumnya berada satu gedung dengan kantor Direktorat Jendral Perbendaharaan. Museum ini tidak bisa dibuka setiap hari seperti museum yang lain. Jika ingin berkunjung, anda harus datang pada hari Sabtu, Minggu, dan Senin di minggu ke-2 dan minggu ke-4 setiap bulan. Jam bukanya adalah dari pukul 09.00 sampai 16.00.
Daya tarik musuem perbendaharaan di Bandung ini adalah kita jika datang ke sana akan dikenalkan dengan sejarah keuangan negara dan sistem pengelolaan keuangan negara.
Baca Juga ; Museum RAA Adiwidjaja Sebagai Pelestarian Nilai Budaya Garut
terdapat banyak koleksi barang – barang atau benda berupa dokumen, kemudian bahan pustaka serta sejumlah peralatan yang ada di sana.
Indonesia mempunyai Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawah Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Jika ingin mengetahui lebih lengkap perkembangannya, anda bisa datang ke Museum Perbendaharaan di Bandung.
Denah Museum Perbendaharaan (c) Listya Prabawa |
Museum yang diresmikan pada tanggal 21 Maret 2016 ini masih merupakan satu-satunya museum mengenai perbendaharaan di Indonesia. Tidak heran banyak rombongan anak sekolah maupun kuliah yang datang ke museum untuk belajar. Jika anda akan datang membawa rombongan, ada baiknya untuk menghubungi pihak museum terlebih dahulu. Namun, jika hanya datang sendiri atau dengan sedikit teman, bisa langsung datang. Masuk Museum Perbendaharaan tidak dipungut biaya alias gratis.
Uang Pertama Setelah Merdeka
Informasi Kondisi Keuangan Setelah Merdeka (c) Listya Prabawa |
Indonesia melewati masa kerajaan dan dijajah beberapa negara seperti Belanda dan Jepang. Oleh karena itu, uang beredar di Indonesia pun berganti-ganti. Pada saat merdeka, uang yang beredar masih merupakan uang Jepang. Sebagai bangsa merdeka, Indonesia kemudian membuat mata uangnya sendiri. Pada tanggal 30 Oktober 1946, Bung Hatta mengenalkan Oeang Republik Indonesia. Inilah cikal bakal uang yang Teman Traveler punya saat ini.
Sejarah Perbendaharaan Indonesia
Informasi Mengenai Sejarah Perbendaharaan Indonesia (c) Listya Prabawa |
Di museum ini anda bisa melihat bagaimana sejarah perbendaharaan Indonesia. Dimulai dari sebelum, saat merdeka, sampai saat ini. Berbagai peraturan dibuat untuk membuat pengelolaan perbendaharaan menjadi lebih baik dan efektif. Selain itu, saat ini birokrasinya menjadi lebih mudah dibanding pada masa lalu.
Perkembangan Perbendaharaan Negara Hingga Sat Ini (c) Listya Prabawa |
Dari Tulis Tangan ke Digital
Perlengkapan Perbendaharaan Pada Masa Lalu (c) Listya Prabawa |
Dahulu, belum banyak yang menggunakan komputer, apalagi internet. Kegiatan pencatatan dilakukan dengan tulis tangan. Berarti tulisan tangannya harus rapih dan bisa terbaca. Seiring dengan perkembangan teknologi, mulai dikenalah mesin tik. Kemudian terus berkembang sampai akhirnya ada komputer. Tentu komputernya pun belum secanggih sekarang. anda bisa melihat koleksi perekam data dan alat cetak pada masa lalu yang ukurannya besar dan berat.
Seiring berjalannya waktu sekarang semua kegiatan sudah bisa dilakukan dalam jaringan. Semua data disimpan di server pusat, sehingga lebih mudah melakukan pengecekan. Birokrasi pun menjadi lebih sederhana.
Bagian dari Konferensi Asia Afrika Pertama
Perlengkapan Perbendaharaan Pada Masa Lalu (c) Listya Prabawa |
Adakah hubungan antara Gedung Dwi Warna dengan Konferensi Asia Afrika yang pertama? Ya, tentu ada.
Selama ini jika berbicara tentang KAA, Teman Traveler pasti ingat dengan Gedung Merdeka dan beberapa tempat di Jalan Asia Afrika.
Faktanya, sebelum konferensi, para wakil delegasi negara di berbagai bidang melakukan pertemuan di Gedung Dwi Warna. Pada saat itu, gedung ini pun diberi nama langsung oleh presiden pertama kita, Ir. Soekarno. Jadi tidak heran jika anda akan menemukan informasi mengenai peristiwa KAA di Museum Perbendaharaan Negara.
Demikian informasi Museum Perbendaharaan Negara, bisa dijadikan referensi wisatamu selanjutnya. Atau barangkali ada yang tertarik dan berminat untuk belajar tentang perbendaharaan!
Baca Artikel Menarik lainnya di Google News GARUTSELATAN.NET